Penguatan Kurikulum Outcome Based Education (OBE)

Palembang 16 oktober 2025.Universitas Muhammadiyah Palembang menyelenggarakan Workshop Penguatan Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) guna meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan. Kegiatan yang berlangsung hari ini di Aula Rektorat Lantai 7 ini menghadirkan pakar kurikulum OBE nasional, Prof. Dr. Suparman, M.Si., DEA, sebagai narasumber utama.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia dan Kerjasama, Dr. Eko Ariyanto, M.Chem.Eng., yang menekankan pentingnya implementasi kurikulum OBE untuk menjawab tantangan dunia kerja. “Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori tetapi juga memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.

Sebelum pemaparan materi, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UM Palembang, Dr. Asvic Helida, S.Hut., M.Sc., menyampaikan laporan mengenai capaian dan tantangan implementasi OBE di lingkungan UM Palembang. “Kami telah melakukan evaluasi terhadap penerapan OBE dan menemukan bahwa penguatan terhadap pemahaman taksonomi pembelajaran menjadi hal yang krusial,” jelasnya.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Suparman, M.Si., DEA secara komprehensif membahas integrasi Taksonomi Bloom dalam pengembangan kurikulum OBE. “Taksonomi Bloom yang telah direvisi ini menjadi fondasi penting dalam merumuskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Mulai dari dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, hingga metakognitif harus terintegrasi dalam proses pembelajaran,” papar Prof. Suparman.

Narasumber lebih lanjut menjelaskan implementasi taksonomi ini dalam penyusunan rencana pembelajaran. “Dalam OBE, kita harus mampu merancang pembelajaran yang tidak hanya sampai pada level C1 (mengingat) dan C2 (memahami), tetapi harus mampu mencapai level C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mencipta). Inilah yang membedakan lulusan yang kompeten dengan yang biasa saja,” tegasnya.

Workshop yang dihadiri oleh Wakil Dekan I, Kaprodi, dan Unit Penjaminan Mutu (UPM) seluruh fakultas ini juga membahas strategi penilaian berbasis taksonomi Bloom. “Assessment harus dirancang untuk mengukur seluruh level kognitif tersebut. Tidak cukup hanya dengan ujian tertulis, tetapi perlu dikembangkan instrument assessment yang beragam seperti project-based assessment dan portofolio,” tambah Prof. Suparman.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang mendalam mengenai penerapan teori taksonomi Bloom dalam kurikulum masing-masing program studi. Beberapa perwakilan fakultas menyampaikan pengalaman dalam menyusun CPL dan instrument assessment yang sesuai dengan level kognitif tinggi.

Melalui workshop ini, UM Palembang berkomitmen untuk memperkuat implementasi OBE dengan pendekatan taksonomi Bloom yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat global, sekaligus mempersiapkan diri menuju akreditasi internasional.

Tinggalkan Balasan